Hi Beauty Girl in the city,
Don't fall in love with the Climbers
Because he always thinking that the Beauties only grow in the Mountains
Hi the Climbers,
Don't fall in love with the Beauty Girl in the city
Because her thinking and mind like the Weather in the Mountains
Don't fall in love with the Climbers
Because he always thinking that the Beauties only grow in the Mountains
Hi the Climbers,
Don't fall in love with the Beauty Girl in the city
Because her thinking and mind like the Weather in the Mountains
* Gunung
Semeru
Jika ada pertanyaan siapa pendaki
Gunung Semeru paling terkenal saya pasti akan menjawab Soe Hok Gie, bahkan
lebih terkenal dari Clignet [Belanda] yang dianggap sebagai orang pertama yang
mencapai puncak Semeru, hanya saja saya tidak tahu apakah Clignet juga
Meninggal seperti Gie.Mungkin karena saya orang Indonesia yang hanya tahu Soe
Hok Gie, itupun setelah dia di filmkan itu,hehe.. tapi inti dari posting ini
adalah pendakian Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, bukan tokoh-tokohnya ...
Mahameru merupakan puncak dari
gunung Semeru, Gunungapi tertinggi di Pulau Jawa dan tertinggi ketiga setelah
Kerinci dan Rinjani. Akses ke basecamp pendakian (Ranupani) bisa melalui
Malang, Probolinggo atau Lumajang. Dari Kota Malang kita menuju Tumpang, dari
sini kita naik jeep (nyarter) sampai Ranupani.
Jika dari Probolinggo kita bisa naik
angkutan umum sampai di Bromo, permukiman masyarakat Tengger, angkutan ini
hanya sampai jam 4an sore. Dari Bromo kita perlu menyewa jeep lagi untuk ke
Ranupani karena jaraknya lumayan jauh, kira-kira 10Km. Bromo dan Semeru
merupakan satu area, yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). gambar
diatas adalah pos izin pendakian ranupani.
Ranupani
Untuk melakukan pendakian, kita harus mendaftar lebih dulu disini, izin
pendakian di buka mulai jam 07.00-05.00. Menurut saya, pendakian di Semeru
lebih asik dilakukan pada siang hari karena pemandangannya yang indah sayang
untuk kita lewatkan. jika memulai pendakian setelah dzuhur kita bisa sampai
danau Ranukumbolo sebelum gelap, sehingga bisa menikmati bayang-bayang sunset
dan lebih nyaman saat mendirikan tenda.
Jalur ini relative datar, kita akan
disuguhi pemandangan yang berupa tebing yang dinamakan watu rejang. Sebelum
waturejang, kita akan melalui jalanan paving terlebih dahulu yang disebut
landengandowo. Antara Ranupani- Ranukumbolo ada 3 pos bangunan yang dapat kita
gunakan untuk istirahat atau berteduh apabila hujan.
Sebenarnya masih ada satu jalur lagi
untuk ke Ranukumbolo yaitu jalur Gunung Ayeg-ayeg. Ini adalah jalur local dan
tidak ada penunjuk arah, medannya juga berat/terjal sehingga cukup menguras
tenaga kalau kita membawa beban. Untuk jalur ayeg-ayeg tepat berada didepan
perizinan pendakian [tidak beraspal] sedangkan untuk jalur umum kita perlu mengikuti
jalan aspal kurang lebih 200M sampai ketemu gerbang pendakian.
Ranukumbolo
Danau Ranukumbolo adalah tempat yang
asik buat berkemah, tempatnya luas, air yang melimpah dan keindahannya yang tak
perlu lagi saya ceritakan [silahkan buktiin sendri bro n sist,,hehe..] kita
tidak perlu buru-buru melanjutkan perjalanan, nikmati aja sunrise n kabut-kabut
yang melayang di atas danau sampai puas sambil masak, bikin kopi atau bahkan
sambil mancing.
Setelah matahari berpindah di sisi
barat barulah kita mulai perjalanan lagi menuju kalimati atau arcopodo, tapi
saya lebih menyarankan sampai kalimati saja, karena lebih luas, datar dan tidak
terlalu jauh dari sumber air jika kalian enggan membawa air dari ranukumbolo.
Ranukumbolo-Kalimati kurang lebih 4jam versi natupala dan bisa 2jam jika ingin
cepat.
Rutenya yaitu ranukumbolo - orooro
ombo – cemoro kandang – jambangan – kalimati. Meninggalkan ranukumbolo kita
akan disambut tanjakan cinta, sangat terjal dan memiliki cerita sendiri di
balik namanya. Dari atas tanjakan ini pemandangan kearah danau sangat
mempesona, jadi sempatkanlah untuk mengambil gambar… selain tanjakan ini medan
ke kalimati datar…
Merupakan sabana yang luas dengan di
tumbuhi rumput-rumput yang tinggi dan bunga-bunga berwarna ungu, mirip lavender
tapi saya tidak tau nama aslinya, oro-oro ombo juga tempat favorit untuk
diabadikan dengan kamera
Cemoro kandang
Berupa hutan pinus, banyak juga yang sudah tumbang karena usianya yg sudah tua.
Titik ketinggiannya 2600mdp, sekitar 200m lebih tinggi dari ranukumbolo..
Dari sini, Semeru tampak jelas
sekali. Terlihat kokoh dan menantang dengan asap jonggrang seloka yang
menghiasi puncaknya.. dari info yang saya tahu cemoro kandang dan jambangan ini
banyak hewan liar seperti burung dan kijang, tapi saya hanya sempat melihat
babi hutan..
Pos Kalimati berada pada ketinggian
2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa
padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk
membuat api unggun.Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan)
menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 40an menit pulang
pergi..
Saya lebih senang mendirikan tenda disini daripada harus ke arcopodo. Alasan
utamanya adalah kita tidak perlu membawa beban berat lagi, kita bisa
meninggalkan barang bawaan disini, tidak perlu khawatir karena sebagian besar
dari pendaki melakukannya dan belum pernah terdengar cerita kehilangan (dan
semoga slalu begitu…).
Arcopodo
Sekitar jam 1 pagi, kita harus sudah memulai perjalan menuju puncak [untuk
versi natupala mungkin jam 00 lebih baik], Bawalah air dan makanan secukupnya
saja, karena mulai dari sini medannya berat tidak seperti sebelumnya, untuk
menuju Arcopodo berjalan kearah Timur sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke
kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1
jam dari Kalimati menanjak hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang
mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi
tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan
penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian
2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru,. “Beberapa
saat lagi anda akan tiba di Arcopodo, beristirahatlah sejenak untuk persiapan
menuju Puncak Mahameru, apabila mental dan fisik belum siap maka dilarang untuk
mendaki” begitulah kira-kira bunyi pesan di papan saat kita memasuki arcopodo..
selebihnya akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru
diperlukan waktu 4-5 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah
merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa
bendera segitiga kecil berwarna merah. Pendakian menuju puncak dilakukan
pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo... sebelum sampai
puncak istirahatnya secukupnya saja karena bisa hilang kesempatan melihat
sunrise [ itu masih mendingan, waktu ada teman yang gak kesampain ke puncak
karena kwatir resiko gas beracun..] Siang hari angin cendurung ke arah utara
menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka, sebaiknya
sebelum jam 10 sudah mulai turun.
Pendakian
sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan
September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai
dan tanah longsor